Selasa, 24 Januari 2012

Siraṭ al Mustaqim 1

Assalamualaikum wr. wb
Saudara-saudaraku.
Dalam tulisan ini akan saya uraikan perbedaan pegertian Sira al-Mustaqim menurut Al Qur’an dan pengertian menurut sebagaian umat islam.
Al-Sira al-Mustaqim (Arab: الصراط المستقيم‎), ialah satu istilah dalam agama Islam yang berasal dari bahasa Arab yang secara harfiahnya bererti "jalan yang lurus". Frasa ini diantaranya tercantum pada Surah Al-Fatihah ayat 6-7 yang berbunyi:
Tunjukilah kami jalan yang lurus, iaitu jalan orang-orang yang telah Engkau (Allah) beri Nikmat, bukan jalan yang dimurkai, bukan pula jalan orang-orang yang sesat. (Al-Fatihah / Pembukaan : 6-7 )
Sirat-al-Mustaqim banyak dimengerti sebagai jambatan yang menghubungkan Padang Mahsyar dan Surga. Jembatan ini terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin, dan dapat meggelincirkan, memiliki kait, cakar dan duri. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Jembatan tersebut akan dilewati oleh kaum Muslimin. Setelah selesai dalam urusannya di Padang Mahsyar, kaum Muslim akan melewati Sirat-al-Mustaqim dengan kecepatan berdasarkan kadar keimanan mereka; ada yang berjalan seperti kilat, angin, kuda, burung, berlari, berjalan dan ada yang tidak diizinkan untuk menyeberang.
Benarkah???
Didalam Al Qur’an banyak ayat-ayat yag menerangkan tentang Sira al-Mustaqim. Marilah kita memperhatikan penjelasan Allah dalam al Qur’an yag disampaikan melalui Muhammad Rasulullah.
1. Surat Al An’aam 6/153 dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah (Sira thim-Mustaqim ) jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.
Dalam surat Al An’aam nabi Muhammad disuruh menjelaskan (baca ayat 149-153) oleh Allah. Dan penjelasan tersebut dapat dimengerti bahwa (Sira thim-Mustaqim ) jalan-Ku yang lurus bukanberujud jembatan yang dilalui manusia akan tetapi berupa petunjuk (Al Qur’an) yang harus diikuti kaum muslimin supaya menjadi orang yag bertakwa.

2. Surat Al An’aam 6 : 161 Katakanlah (Muhammad) : "Sesungguhnya aku telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada (Sira thim-Mustaqim ) jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar; agama Ibrahim yang lurus; dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik".
Ayat diatas menerangkan bahwa petunjuk yang diberikan kepada Nabi Muhammad (Sira thim-Mustaqim ) jalan yang lurus (Al Qur’an) telah diberikan kepada nabi Ibrahim sebelumnya.

3. Surat Al Hajj 22 : 54 dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada (Sira thim-Mustaqim ) jalan yang lurus.
Ayat diatas menerangkan bahwa Allah memberi petujuk kepada orang –orang beriman berupa (Sira thim-Mustaqim ) jalan yang lurus.

4. Surat Ali Imran 3:101 Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada (Sira thim-Mustaqim ) jalan yang lurus.
Ayat diatas Allah menanyakan kepada orang dulu, sekarang dan kemudian ( karena ayat tersebut tetap berlaku kepada orang sekarang dan kemudian) mengapa masih tidak percaya walaupun ayat-ayat dibakan kepada kamu. Dan Allah menegaskan bahwa siapa saja yang berpegang kepada Allah (Al Qur’an) ia berada di (Sira thim-Mustaqim ) jalan yang lurus.
5. Surat al Al A’raaf 7 :16 Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari (Sira tha ka Mustaqim) jalan Engkau yang lurus, 7 : 17 kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
Ayat diatas sangat jelas bahwa (Sira tha ka Mustaqim) jalan Engkau yang lurus sudah ada sejak nabi Adam hingga sekarang. Dan (Sira tha ka Mustaqim) jalan Engkau yang lurus berupa petunjuk dari Allah (Al Qur’an) bukan jembatan yang ada pada hari kiamat nanti.
Semoga ayat-ayat diatas dapat menjadi pelajaran bagi kita.
Silakan mengecek Al Qur’an Anda
Wassalamu ’alaikum wr. wb.


M Hasyim.
Bersambung ......